Savero Lukianto Chandra dan Fansen Candra Funata Meraih Medali Perak IPhO ke-53 Tahun 2023
Savero Lukianto Chandra (siswa SMA Fransiskus Kota Bandar Lampung) dan Fansen Candra Funata (siswa SMA Darma Yudha Pekanbaru) meraih medali perak pada International Physics Olympiad (IPhO) ke-53 Tahun 2023 di Tokyo. Siswa Indonesia yang tergabung dalam Tim Olimpiade Fisika Indonesia berhasil meraih prestasi membanggakan di ajang Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) ke-53 di Tokyo, Jepang. Sebanyak lima siswa berhasil meraih dua medali perak, satu perunggu, dan dua Honourable Mentions.
Selain Savero Lukianto
Chandra (siswa SMA Fransiskus Kota Bandar Lampung) dan Fansen Candra Funata (siswa
SMA Darma Yudha Pekanbaru) yang meraih medali perak pada International Physics
Olympiad (IPhO) ke-53 Tahun 2023, terdapat juga Muhammad Arif Khalfani Ismail (siswa
SMA Fatih Bilingual School Banda Aceh), serta Muhammad Zaidan Naja (MAN 2 Kota
Malang) dan Ahmad Nafi Ramadhan (SMA Al Kahfi Kabupaten Bogor) yang meraih Honourable
Mentions pada ajang IPhO) ke-53 Tahun 2023.
“Keberhasilan mereka meraih
dua perak, satu perunggu, dan dua Honourable Mentions merupakan suatu
kebanggaan untuk Indonesia. Ada siswa asal Pekanbaru yang meraih medali perak.
Ini luar biasa sekali dan menjadi suatu pembangkit untuk daerah lainnya. Juga
ada siswa dari Banda Aceh meraih perunggu, dan merupakan siswa pertama Banda
Aceh yang pernah meraih medali di IPhO ini,” tutur Pelaksana tugas (Plt.)
Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hendarman, saat menyambut
kedatangan tim dari Jepang, Selasa (18/7).
Lebih lanjut, Hendarman
berharap agar pada ajang talenta internasional lainnya Indonesia bisa meraih
prestasi lebih baik lagi. “Harapannya mudah-mudahan bisa lebih baik lagi dan
bisa mendapatkan emas pada ajang internasional lainnya. Puspresnas juga akan
mengadakan evaluasi agar kedepannya lebih baik lagi dan tentunya kami berharap
agar lebih banyak medali yang diperoleh dan dari daerah yang beragam,” katanya.
Para siswa di ajang IPhO
turut didampingi oleh Tim Pembina yaitu Syamsu Rosid dari Universitas Indonesia
(FMIPA UI); Rinto Anugraha NQZ dari Universitas Gadjah Mada (UGM); dan Bobby
Eka Gunara dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Syamsu Rosid, selaku Pembina
IPhO mengungkapkan bahwa pelaksanaan IPhO kali ini berjalan lancar dan kondusif
sehingga peserta dari seluruh dunia dapat berkumpul setelah berpisah selama
tiga tahun akibat pandemi Covid-19. “Pada pelaksanaan, alhamdulillah anak-anak
kita jauh lebih baik di Tes Teori. Kami atas nama Tim Indonesia mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada Kemendikbudristek dan seluruh masyarakat
Indonesia. Mudah-mudahan di IPhO tahun depan di Teheran, Iran kita bisa
mempersiapkan anak-anak jauh lebih baik lagi,” ucapnya.
Tim Indonesia di ajang IPhO
tahun ini bersaing dengan 394 peserta dari 80 negara. Pada hari Selasa (11/7)
Tim Indonesia mengikuti Tes Eksperimen dan pada hari Kamis (13/7) dilanjutkan
dengan Tes Teori.
Salah satu siswa peraih
medali perak, Savero Lukianto Chandra mengatakan bahwa ajang IPhO tahun ini
berjalan dengan sangat kompetitif. “Saya mendapatkan pengalaman yang berharga
bisa bertemu dengan peserta dari berbagai negara,” ujar Savero.
Lebih lanjut, Savero
mengungkapkan bahwa medali perak yang ia raih bukan hanya dari kerja keras
dirinya semata-mata saja, tetapi juga dari para pembina. “Saya berharap melalui
prestasi di IPhO ini bisa membawa saya ke masa depan yang lebih cemerlang, ”
pungkasnya.
Sebagai informasi, IPhO
merupakan kompetisi bergengsi tahunan bagi pelajar seluruh dunia yang berbakat
di bidang fisika. IPhO ke-53 diselenggarakan secara luring pada 10-17 Juli
dengan tuan rumah Tokyo, Jepang. Setelah tiga tahun berturut-turut dengan
pelaksanaan secara daring, pada akhirnya IPhO dapat diadakan secara luring pada
tahun ini.
Tidak ada komentar
Posting Komentar